Facebook Twitter Friendfeed
Gratis berlangganan artikel Genesick Blog!

Senin, 13 Juni 2011

Contoh Makalah Lengkap

Senin, 13 Juni 2011

Date
Tags →

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah hal yang paling utama dalam menghadapi persaingan dunia yang semakin ketat. Peran pendidikan sendiri diumpamakan sebagai parameter tingkat kualitas seseorang. Kerena pentingnya, masyarakat menjadikan pendidikan sebagai sumber penghidupan.

Akhir-akhir ini kita sering mendengarkan bahwa tingkat mutu pendidikan di Indonesia tergolong rendah. Alasannya adalah tingkat pengangguran yang tinggi akibat mahalnya biaya pendidikan dan rendahnya SDM kita. Maka dari itu setiap orang harus mencari solusi atau alternative guna meminimalisir kekurangan kita tersebut.
Pemerintah pun memberikan kompensasi terhadap pendidikan dengan menyalurkan dana0dana bantuan seperti BOS ke sekolah-sekolah menengah pertama dan sekolah dasar. Di sekolah-sekolah juga membuat beberapa program sendiri-sendiri. Salah satunya adalah program pendidikan sastra yang dimanfaatkan siswa di luar dan pada jam pelajaran.
Maka dari itu, meninjau besarnya konstribusi dari kegiatan tersebut maka penulis mencoba memberikan penjelasan tentang kegiatan ekstrakulikuler ini. Semoga dapat bermanfaat bagi semua pembaca serta kepada penulis tentunya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan tema yang kami pilih, maka kami dapat menyebutkan pokok yang akan kami bahas, yaitu :
1.      Apa itu pendidikan sastra ?
2.      Apa sajakah kendala dalam pendidikan sastra di Indonesia ?

C. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu penulis ingin memberikan pemaparan singkat akan pentingnya pendidikan sastra untuk diterapkan di sekolah-sekolah menengah pertama dan atas, sehingga sedikit semi sedikit mutu pendidikan di negeri kita ini terus meningkat dan dapat berdaing dengan negara lain.

D. Metode Penulisan
1. Jenis Penulisan
      Jenis penulisanyang penulis gunakan yaitu penelitian pustaka (library research), dimana penulis mencoba menghasilkan karya dari hasil menelaah beberapa referensi untuk menyajikannya.

2. Objek Penulisan
      Penulisan kemi bertitik tumpu pada objek pelaku proses pembelajaran, yaitu siswa dan guru dalam mendukung kegiatan ataupun metodenya. Selain dari itu, penulis meneliti dua objek tersebut sebagai bahan objek pertama

3. Tehnik Pengumpulan Data
      Tehnik yang kami gunakan untuk pengumpulan data yaitu penelitian pustaka yang diperoleh dari buku-buku referensi yang kami peroleh dan kami pelajari.

4. Tehnik Analisis Data
      Tehnik analisis data yang penulis gunakan yaitu dengan memahami referensi yang diperoleh baik dengan dibaca, ditelaah, maupun dimengerti. 

BAB II
PENDIDIKAN SASTRA INDONESIA

A.  Pendidikan Sastra
Pendidikan sastra di Indonesia sangat tertinggal dibandingkan dengan pendidikan sastra di belahan dunia Barat atau Asia sendiri. Hal ini dikarenakan para siswa SMA di Indonesia sangat kurang dalam membaca karya-karya sastra dan juga kegiatan menulis atau mengarang. Di Jerman, pada pendidikan tingkat SMA, para siswa telah membaca sekurang-kurangnya 15 judul buku sastra, di New York membaca 32 judul buku sastra, di Rusia 12 judul buku sastra, di Singapura dan Malaysia masing-masing 6 judul, sementara di Indonesia tidak ada judul.
Pengarang sastra di sekolah-sekolah umum di Indonesia sangat tertinggal dalam kegiatan apresiasi siswa untuk gemar membaca karya-karya sastra Indonesia sendiri, dan juga lemahnya kemampuan pengungkapan jiwa lewat bahasa tulisan. Kita tidak mengetahui sama sekali posisi pengarang sastra diantara pengarang-pengarang lainnya. Mungkin banyak orang yang bertanya, apakah yang menyebabkan kegagalan pendidikan di bidang sastra di Indonesia ? Karena di negara Indonesia kurangnya anak sekolah membaca buku sastra atau karya-karya dan juga kurangynya kegiatan menulis atau mengarang.
Relosofi pendidikan kita sekarang ini, seolah-olah ingin memberikan sebanyak mungkin terhadap materi kepada siswa-siswi. Para siswa sekolah dijejali dengan pelajaran-pelajaran yang bagi siswa sendiri membingunkan dalam makna dan fungsinya dalam kehidupan ini. Apa sih gunanya Matematika? Apa sih gunanya kimia? Di tengah kerumitan itu, sistem pengajaran kita ini solusinya terletak pada pribadi gurunya. Kita pun tidak dapat mengharapkan sukses nya pengajaran sastra hanya lewat pribadi guru-gurunya. Kondisi guru itu sendiri telah cukup rumit dalam menghadapi banyaknya jumlah murid dan banyaknya koreksi yang harus dikerjakan. Walaupun begitu, yang penting untuk memperingatkan kita bahwa sasaran pengajaran sastra si Negara manapun adalah apresiasi sastra, yaitu para siswa diajak memasuki pengalaman karya sastra bukan sekedar pengetahuan tentang sastra. Apresiasi ini akan bertambah mendalam dan pekat apabila siswa juga terlihat dalam penciptaan yakni mengarang.

B. Kendala dalam Pengembangan Karya Sastra   
Dalam setiap kegiatan positif terdapat banyak sekali kendala-kendala yang menghambat. Dalam hal ini kendala tersebut berasal dari dalam dan dari luar.
1.      Kendala dari dalam yaitu kendala yang disebabkan oleh hambatan dalam negeri. Seperti pro-kontra yang bergejolak tentang masalah pers. Kebebasan pers yang merupakan hak asasi harus dipersoalkan oleh pihak pencari berita dan para target berita. Para target berita berusaha menutup-nutupi aib dalam dirinya.
2.      Masalah dari luar yaitu masalah yang disebabkan oleh budaya Barat yang tak sesuai dengan budaya kita. Banyak budaya Barat yang diadopsi oleh orang-orang Indonesia yang sebenarnya sangat bertentangan dengan budaya bangsa Indonesia. Begitupula dengan kemurnian sastra Indonesia. Sekarang bahasa banyak dicampur aduk, kadangkala ada orang yang berbicara dengan mencampur adukkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris. Sehingga kemurnian bahasa Indonesia tidak lagi terlalu diperhatikan. 

BAB III
PENUTUP

A. Saran
      Bagi para pembaca yang membaca makalah kami ini sebaiknya membacanya secara teliti sehingga  dapat memahami makalah ini dengan baik, karena makalah ini dibuat dengan menggunakan bahasa-bahasa yang mungkin jarang digunakan oleh pembaca dalam berkomunikasi sehari-hari. Sulit bagi pembaca untuk memahami isi makalah ini, jika hanya membacanya dengan sekilas atau terpotong-potong.
     
B. Kesimpulan
1.      Sebagai pemuda harapan bangsa kita perlu mewarisi nilainilai 45, dengan nilai-nilai kejuangan itu kita akan di tempa menjadi generasi yang bertanggung jawab
2.  Bangsa Indonesia tertinggal jauh oleh Negara lain dalam bidang dadtra yang dikarenakan malasnya siswa-siswi Indonesia untuk lebih mendekatkan diri dengan pendidikan sastra  
3.  Kemurnian sastra di Indonesia tidak lagi terjaga, itu dikarenakan masuknya budaya asing dan ikut bercampur dengan budaya Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Avvank, A. Dkk.  (2003). Sastra Indonesia. Medan: Tritunggal

Sumanto, Drs. (1998). Pembelajaran Sastra. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
            Terbuka.    

Fabregas, C. (2001). Action Research For Educational Change. Jakarta: Pusat Penerbitan
             Universitas Terbuka.

Joko, P. (1996). Budaya CAmpuran. Padang: Erlangga

Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar

Anda sedang membaca artikel Contoh Makalah Lengkap dan artikel ini url permalinknya adalah http://gnsck.blogspot.com/2011/06/contoh-makalah-lengkap.html
Semoga artikel Contoh Makalah Lengkap ini bisa bermanfaat.


 

Pengikut

GENESICK Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by GENESICK Team