ILMU
SOSIAL BUDAYA DASAR
DEFENISI DAN
PARADIGMA-PARADIGMA KEBUDAYAAN DARI ASPEK AGAMA
v
kebudayaan
yang sebenarnya ialah suatu hasil daya pemikiran dan pemerahan tenaga lahir
manusia, ia adalah gabungan antara tenaga fikiran dengan tenaga lahir manusia
ataupun hasil daripada gabungan tenaga batin dan tenaga lahir manusia
Dan
kalau begitu pengertian kebudayaan maka agama-agama diluar Islam juga bisa
dianggap kebudayaan. Ini adalah karena agama-agama seperti Budha, Hindu,
kristen (yang telah banyak diubah-ubah) itulahir hasil dari pemikiran (ide-ide)
manusia. Ia dalah ciptaan akal manusia.sedangkan agama islam sendiri bukan
merupakan suatu kebudayaan.
Ø
Tanggapan
Menurut saya ,. Memang benar agama
islam itu bukan merupakan suatu kebudayaan sebab agama islam itu bukan tercipta
dari hasil pemikiran manusia.Agama islam itu adalah wahyu dari Allah S.W.T
yang disampaikan kepada Rasulullah
S.A.W untuk jadi panduan hidup agar manusia selamat dunia akhirat,sedangkan
agama-agama diluar islam dapat dikatakan memang suatu kebudayaan sebab agama-agama
tersebut hasil ciptaan manusia daripada daya pemikiran mereka,khayalan serta
angan-angan.
Agama islam itu bukan kebudayaan
,tetapi agama islam itu mendorong manusia
untuk berkebudayaan.misalnya dalam Alquran kita diperintahkan
melaksanakan shalat.Perintah tersebut bukan merupakan kebudayaan sebab itu
adalah wahyu dari Allah S.W.T,tetapi apabila
kita hendak melaksanaakannya maka timbullah pemikiran kita,kapan
dilaksanakannya,dimana,dsb.setelah dipikirkan maka tiada lain kita ingin
melaksanakannya dalam bentuk tindakan sehingga itulah timbullah suatu
kebdayaan…
v
Budaya-budaya
di indonesia terdiri dari 5 lapisan.antaranya :
Lapisan
pertama adalah agama pribumi yang memiliki ritus-ritus yang berkaitan dengan
penyembahan roh nenek moyang yang telah tiada atau lebih setingkat yaitu
Dewa-dewa suku seperti sombaon di Tanah Batak, agama Merapu di Sumba,
Kaharingan di Kalimantan. Berhubungan dengan ritus agama suku adalah berkaitan
dengan para leluhur menyebabkan terdapat solidaritas keluarga yang sangat
tinggi. Oleh karena itu maka ritus mereka berkaitan dengan tari-tarian dan seni
ukiran, Maka dari agama pribumi bangsa Indonesia mewarisi kesenian dan
estetika yang tinggi dan nilai-nilai kekeluargaan yang sangat luhur.
Lapisan kedua dalah Hinduisme, yang
telah meninggalkan peradapan yang menekankan pembebasan rohani agar atman
bersatu dengan Brahman maka dengan itu ada solidaritas mencari pembebasan
bersama dari penindasan sosial untuk menuju kesejahteraan yang utuh.
Solidaritas itu diungkapkan dalam kalimat Tat Twam Asi, aku adalah engkau.
Lapisan ketiga adaalah agama Buddha,
yang telah mewariskan nilai-nilai yang menjauhi ketamakan dan keserakahan.
Bersama dengan itu timbul nilai pengendalian diri dan mawas diridengan
menjalani 8 tata jalan keutamaan.
Lapisankeempat adalah agama Islam yang
telah menyumbangkan kepekaan terhadap tata tertib kehidupan melalui syari’ah,
ketaatan melakukan shalat dalam lima waktu,kepekaan terhadap mana yang baik dan
mana yang jahat dan melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat (amar makruf
nahi munkar) berdampak pada pertumbuhan akhlak yang mulia. Inilah hal-hal yang
disumbangkan Islam dalam pembentukan budaya bangsa.
Lapisan kelima adalah agama Kristen,
baik Katholik maupun Protestan. Agama ini menekankan nilai kasih dalam hubungan
antar manusia. Tuntutan kasih yang dikemukakan melebihi arti kasih dalam
kebudayaan sebab kasih ini tidak menuntutbalasan yaitukasih tanpa syarat. Kasih
bukan suatu cetusan emosional tapi sebagai tindakan konkrit yaitu memperlakukan
sesama seperti diri sendiri. Atas dasar kasih maka gereja-gereja telah
mempelopori pendirian Panti Asuhan, rumah sakit, sekolah-sekolah dan pelayanan
terhadap orang miskin.
Ø
Tanggapan
Menurut saya
kelima lapisan tersebut memiliki tujuan yang sama yakni untuk mensejahterahkan
tanpa memandang suku,agama dan rasnya dan saya lihat kelima lapisan tersebut
sama-sama membicarakan pengembangan budaya-budaya mereka dalam hal luar material,tetapi
sebenarnya dalam hal materialpun juga
lapisan-lapisan tersebut juga ada pengembangan budaya seperti candi-candi dan
bihara-bihara sebagai peninggalan agama hindu dan budha,gereja-gereja untuk
agama Kristen serta agama islam yang mewariskan masjid-masjid peninggalan
seperti masjid katangka di Makassar daerah kita.Jadi dengan kata lain
agama-agama di Indonesia itu telah membuat manusia semakin berbudaya.
v
Bicara
soal konsep kebudayaan dalam Islam, kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang
dikonstruksi (Clemmer, 1969), yang mencakup keseluruhan pengetahuan manusia
sebagai mahluk sosial, yang digunakan sebagai pedoman, yang diyakini
kebenarannya untuk menginterpretasi dan memahami lingkungan yang dihadapi,
serta yang mendorong terwujudnya tindakan-tindakan (Turner, 1967). Terlepas
dari definisi kebudayaan menurut Turner (1967) tersebut, konsep kebudayaan dari
Clemmer (1969) mensyaratkan adanya hubungan antara keyakinan dengan perilaku,
pasif dengan aktif, serta individu dengan kelompok.
Ø Tanggapan
Jadi disini dapat kita lihat
jelas bahwa kebudayaan dalam islam itu dalam kaitannya mengenai reproduksi
sosial,dipengaruhi oleh realitas masyarakat melalui aksi manusianya untuk
membentuk realitas tersebut.Jadi agama islam sebagai keyakinan juga dapat
sebagai inti dari sistem-sistem yang ada dalam kebudayaan masyarakat sebagai
pendrong,penggerak serta pengontrol dari tindakan-tindakan anggota
masyarakatnya agar selalu berjalan berdasar dari nilai-nilai budaya yang ada
dalama agama islam.
v
Kebudayaan
suatu masyarakat yang ada di daerah
sidrap tepatnya di daerah amparita yakni
melakukan suatu ritual naik gunung setiap hari minggu dengan memakai pakaian
lengkap seperti kaum muslim pada umumnya ketika hendak melaksanakan shalat.
Ø Tanggapan
Dari pernyataan ini mungkin kita
sebagai kaum muslim memang menganggap hal tersebut adalah musyrik dan apa
gunanya naik gunung tersebut,tetapi
mungkin masyarakat disana menganggap hal ini adalah sesuatu yang
berharga atau sangat penting bagi mereka.mungkin itu adalah budaya mereka yang
memang akan mempererat tali persaudaraan mereka,memperkokoh masyarakat disana.
Dalam hal ini juga sebenarnya
dinodai dengan ketundukan da penghambaan hati mereka pada berhala-berhala yang
sebagian dibuat oleh tangan mereka sendiri,meskipun mereka menganggapnya tidak
berbuat demikian.
Fenomena seperti itulah yang
saat ini juga menghias peri kehidupan sebagian manusia
, tak urung sebagian kaum muslimin. Tanpa disadari telah terjebak pada perbuatan syirik
, karena keinginan untuk mempertahankan apa yang telah dilakukan oleh orang-orang sebelumx
yaitu para leluhur atau nenek moyangnya. Yakni mempertahankan tradisi-tradisi atau budaya-
budaya yang telah berjalan pada masa-masa terdahulu. Dengan berbagai dalih,yang seolah mempengaruhi prinsip tauhid. Padahal tak sedikit tradisi ataupun peninggalan sejarah tersebut
yang sangat mungkin bertentangan dengan Islam, baik ditinjau dari sisi
tauhid maupun prinsip-prinsip umum lainnya.
, tak urung sebagian kaum muslimin. Tanpa disadari telah terjebak pada perbuatan syirik
, karena keinginan untuk mempertahankan apa yang telah dilakukan oleh orang-orang sebelumx
yaitu para leluhur atau nenek moyangnya. Yakni mempertahankan tradisi-tradisi atau budaya-
budaya yang telah berjalan pada masa-masa terdahulu. Dengan berbagai dalih,yang seolah mempengaruhi prinsip tauhid. Padahal tak sedikit tradisi ataupun peninggalan sejarah tersebut
yang sangat mungkin bertentangan dengan Islam, baik ditinjau dari sisi
tauhid maupun prinsip-prinsip umum lainnya.
Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar