Facebook Twitter Friendfeed
Gratis berlangganan artikel Genesick Blog!

Kamis, 17 Januari 2013

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Kamis, 17 Januari 2013

Date


ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
                                              

DEFENISI DAN PARADIGMA-PARADIGMA KEBUDAYAAN DARI ASPEK AGAMA

v  kebudayaan yang sebenarnya ialah suatu hasil daya pemikiran dan pemerahan tenaga lahir manusia, ia adalah gabungan antara tenaga fikiran dengan tenaga lahir manusia ataupun hasil daripada gabungan tenaga batin dan tenaga lahir manusia
Dan kalau begitu pengertian kebudayaan maka agama-agama diluar Islam juga bisa dianggap kebudayaan. Ini adalah karena agama-agama seperti Budha, Hindu, kristen (yang telah banyak diubah-ubah) itulahir hasil dari pemikiran (ide-ide) manusia. Ia dalah ciptaan akal manusia.sedangkan agama islam sendiri bukan merupakan suatu kebudayaan.
Ø  Tanggapan
Menurut saya ,. Memang benar agama islam itu bukan merupakan suatu kebudayaan sebab agama islam itu bukan tercipta dari hasil pemikiran manusia.Agama islam itu adalah wahyu dari Allah S.W.T yang   disampaikan kepada Rasulullah S.A.W untuk jadi panduan hidup agar manusia selamat dunia akhirat,sedangkan agama-agama diluar islam dapat dikatakan memang suatu kebudayaan sebab agama-agama tersebut hasil ciptaan manusia daripada daya pemikiran mereka,khayalan serta angan-angan.
Agama islam itu bukan kebudayaan ,tetapi agama islam itu mendorong manusia  untuk berkebudayaan.misalnya dalam Alquran kita diperintahkan melaksanakan shalat.Perintah tersebut bukan merupakan kebudayaan sebab itu adalah wahyu dari Allah S.W.T,tetapi apabila  kita hendak melaksanaakannya maka timbullah pemikiran kita,kapan dilaksanakannya,dimana,dsb.setelah dipikirkan maka tiada lain kita ingin melaksanakannya dalam bentuk tindakan sehingga itulah timbullah suatu kebdayaan…
v  Budaya-budaya di indonesia terdiri dari 5 lapisan.antaranya :

Lapisan pertama adalah agama pribumi yang memiliki ritus-ritus yang berkaitan dengan penyembahan roh nenek moyang yang telah tiada atau  lebih setingkat yaitu Dewa-dewa suku seperti sombaon di Tanah Batak, agama Merapu di Sumba, Kaharingan di Kalimantan. Berhubungan dengan ritus agama suku adalah berkaitan dengan para leluhur menyebabkan terdapat solidaritas keluarga yang sangat tinggi. Oleh karena itu maka ritus mereka berkaitan dengan tari-tarian dan seni ukiran, Maka dari agama pribumi  bangsa Indonesia mewarisi kesenian dan estetika yang tinggi dan nilai-nilai kekeluargaan yang sangat luhur.

Lapisan kedua dalah Hinduisme, yang telah meninggalkan peradapan yang menekankan pembebasan rohani agar atman bersatu dengan Brahman maka dengan itu ada solidaritas mencari pembebasan bersama dari penindasan sosial untuk menuju kesejahteraan yang utuh. Solidaritas itu diungkapkan dalam kalimat Tat Twam Asi, aku adalah engkau.

Lapisan ketiga adaalah agama Buddha, yang telah mewariskan nilai-nilai yang menjauhi ketamakan dan keserakahan. Bersama dengan itu timbul nilai pengendalian diri dan mawas diridengan menjalani 8 tata jalan keutamaan.

Lapisankeempat adalah agama Islam yang telah menyumbangkan kepekaan terhadap tata tertib kehidupan melalui syari’ah, ketaatan melakukan shalat dalam lima waktu,kepekaan terhadap mana yang baik dan mana yang jahat dan melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat (amar makruf nahi munkar) berdampak pada pertumbuhan akhlak yang mulia. Inilah hal-hal yang disumbangkan Islam dalam pembentukan budaya bangsa.
               

Lapisan kelima adalah agama Kristen, baik Katholik maupun Protestan. Agama ini menekankan nilai kasih dalam hubungan antar manusia. Tuntutan kasih yang dikemukakan melebihi arti kasih dalam kebudayaan sebab kasih ini tidak menuntutbalasan yaitukasih tanpa syarat. Kasih bukan suatu cetusan emosional tapi sebagai tindakan konkrit yaitu memperlakukan sesama seperti diri sendiri. Atas dasar kasih maka gereja-gereja telah mempelopori pendirian Panti Asuhan, rumah sakit, sekolah-sekolah dan pelayanan terhadap orang miskin.

Ø  Tanggapan
Menurut saya kelima lapisan tersebut memiliki tujuan yang sama yakni untuk mensejahterahkan tanpa memandang suku,agama dan rasnya dan saya lihat kelima lapisan tersebut sama-sama membicarakan pengembangan budaya-budaya mereka dalam hal luar material,tetapi sebenarnya dalam hal  materialpun juga lapisan-lapisan tersebut juga ada pengembangan budaya seperti candi-candi dan bihara-bihara sebagai peninggalan agama hindu dan budha,gereja-gereja untuk agama Kristen serta agama islam yang mewariskan masjid-masjid peninggalan seperti masjid katangka di Makassar daerah kita.Jadi dengan kata lain agama-agama di Indonesia itu telah membuat manusia semakin berbudaya.
v  Bicara soal konsep kebudayaan dalam Islam, kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang dikonstruksi (Clemmer, 1969), yang mencakup keseluruhan pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan sebagai pedoman, yang diyakini kebenarannya untuk menginterpretasi dan memahami lingkungan yang dihadapi, serta yang mendorong terwujudnya tindakan-tindakan (Turner, 1967). Terlepas dari definisi kebudayaan menurut Turner (1967) tersebut, konsep kebudayaan dari Clemmer (1969) mensyaratkan adanya hubungan antara keyakinan dengan perilaku, pasif dengan aktif, serta individu dengan kelompok.



Ø  Tanggapan

Jadi disini dapat kita lihat jelas bahwa kebudayaan dalam islam itu dalam kaitannya mengenai reproduksi sosial,dipengaruhi oleh realitas masyarakat melalui aksi manusianya untuk membentuk realitas tersebut.Jadi agama islam sebagai keyakinan juga dapat sebagai inti dari sistem-sistem yang ada dalam kebudayaan masyarakat sebagai pendrong,penggerak serta pengontrol dari tindakan-tindakan anggota masyarakatnya agar selalu berjalan berdasar dari nilai-nilai budaya yang ada dalama agama islam.

v  Kebudayaan suatu masyarakat yang ada  di daerah sidrap tepatnya di daerah amparita  yakni melakukan suatu ritual naik gunung setiap hari minggu dengan memakai pakaian lengkap seperti kaum muslim pada umumnya ketika hendak melaksanakan shalat.

Ø  Tanggapan

Dari pernyataan ini mungkin kita sebagai kaum muslim memang menganggap hal tersebut adalah musyrik dan apa gunanya naik gunung tersebut,tetapi  mungkin masyarakat disana menganggap hal ini adalah sesuatu yang berharga atau sangat penting bagi mereka.mungkin itu adalah budaya mereka yang memang akan mempererat tali persaudaraan mereka,memperkokoh masyarakat disana.

Dalam hal ini juga sebenarnya dinodai dengan ketundukan da penghambaan hati mereka pada berhala-berhala yang sebagian dibuat oleh tangan mereka sendiri,meskipun mereka menganggapnya tidak berbuat demikian.

Fenomena seperti itulah yang saat ini juga menghias peri kehidupan sebagian manusia
, tak urung sebagian kaum muslimin. Tanpa disadari telah terjebak pada perbuatan syirik
, karena keinginan untuk mempertahankan apa yang telah dilakukan oleh orang-orang sebelumx
yaitu para leluhur atau nenek moyangnya. Yakni mempertahankan tradisi-tradisi atau budaya-
budaya yang telah berjalan pada masa-masa terdahulu. Dengan  berbagai dalih,yang seolah mempengaruhi prinsip tauhid. Padahal tak sedikit tradisi ataupun peninggalan sejarah tersebut
yang sangat mungkin bertentangan dengan Islam, baik ditinjau dari sisi
tauhid maupun prinsip-prinsip umum lainnya.

Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar

Anda sedang membaca artikel ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR dan artikel ini url permalinknya adalah http://gnsck.blogspot.com/2013/01/ilmu-sosial-budaya-dasar.html
Semoga artikel ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR ini bisa bermanfaat.


 

Pengikut

GENESICK Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by GENESICK Team